Langsung ke konten utama

Surat di tahun pertama kita ada

Surat ini kutulis beberapa hari sebelum usiamu bertambah satu tahun. Aku tahu kamu tidak suka membaca, tapi jika suatu hari kamu punya waktu untuk berkunjung dan menyapa aku pada halaman ini, maka ketahuilah tujuanku menulis surat ini hanya untukmu.

     Selamat ulang tahun, mas. Berbahagilah selalu, dengan dirimu sendiri, keluargamu, teman-temanmu, juga aku selaku kekasihmu. Usiamu sudah terbilang cukup untuk menjadi seorang yang dewasa, maka besar harapku mendewasalah sepenuhnya. Maaf ya, aku sempat membuatmu kecewa dengan tulisan terakhirku kemarin. Aku harap kamu tidak pernah berhenti mendukungku untuk selalu menulis meski beberapa tulisan masih membuatmu merasa aku terjebak dan tidak bisa lepas dari masa laluku. Tidak, mas. Pada bagian ini kupastikan kamu salah. Aku menulis bukan untuk membuatmu kecewa, kukira tulisanku kemarin akan membuatmu semakin mencintaiku tapi rupanya aku keliru. Aku merasakan kecewamu, mas, tapi aku berharap kamu juga merasakan betapa aku selalu menjadikanmu satu-satunya. Terima kasih karena kamu selalu mau belajar untuk sabar, terima kasih juga karena kamu selalu mau mengalah demi aku. Tidak habis terima kasihku padamu, mas. Aku menyayangimu tanpa kata tapi, seperti kataku di penghujung malammu selalu. Aku tidak tahu bagaimana cara menyampaikan rasa sayangku, yang aku tahu hanya menuliskanmu tanpa habis kata. Karena seperti katamu ditelepon malam itu, aku adalah perempuan yang aneh karena suka menulis. Tapi lanjutmu, kamu mencintai perempuan aneh itu entah kenapa.

     Mas, terima kasih karena telah mencintaiku. Semoga cintamu tidak pernah habis namun selalu bertambah. Terima kasih karena kamu berani melawan egomu untukku, tapi maaf bila beberapa kali aku memilih untuk bertengkar hebat dengan egoku sendiri hingga menyakiti hatimu. Aku hanya perempuan biasa, mas, apabila kamu ingin mencari perempuan yang lebih baik, kupastikan perempuan di luar sana ada banyak sekali. Tapi kamu tahu kan, sekali kamu memutuskan untuk pergi dari hidupku, maka kembalimu tidak lagi pernah kunantikan. Sekalipun aku masih dengan cinta yang sama untukmu, mas. 

     Oh iya, sudah berapa banyak surat yang kutulis untukmu, ya? aku masih ingat waktu aku ingin pulang ke kotaku, aku menulis surat untukmu lalu kusimpan di saku motormu. Kepulanganku yang kedua, aku masih juga menuliskanmu surat. Aku sudah lupa isi suratnya apa saja, tapi aku masih ingat setiap kali setelah kamu membaca suratku, senyum manis dibibirmu terukir jelas. Aneh, ya, punya kekasih yang suka menulis? Jangan bosan membaca tulisanku, ya, karena aku tidak akan pernah selesai untuk menuliskanmu, mas.

     Katamu, kamu tidak suka perayaan, apapun itu. Dan bila kutanyakan mengapa, jawabanmu membuat aku semakin jatuh hati, mas. Entah kenapa, tapi jawaban itu tidak pernah kudengar dari mulut orang lain selain darimu. Tidak perlu kutuliskan disini, biarkan jawaban itu jadi rahasiaku bersama pemilik semesta. 

     Sebagai penutup suratku kali ini, sekali lagi, kuucapkan selamat ulang tahun, mas. Tahun pertama aku merayakan hari yang tidak suka kamu rayakan. Tahun pertama kita menjadi sepasang. Setahun yang lalu, aku sibuk apa ya, pas kamu lagi ulang tahun? Semoga di tahun-tahun berikutnya kita masih selalu berdua, masih menjadi sepasang. Bilang aamiin paling serius ya, mas.

                                                    Tertanda,

                Perempuan Kecil

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunda pernah bilang padaku

  Bunda pernah bilang padaku, "Nak, dalam hubungan itu tidak ada kalah dan menang, tetapi mengalah lalu tenang. Kita akan selalu diuji dengan apapun yang ada diluar sana, dan yang harus dilakukan oleh sepasang seperti kalian adalah cukup jalani sama-sama, ya". Setiap kali aku merasa kalah lalu ingin menyerah, kalimat Bundaku yang selalu mengingatkan. Terkadang aku ragu, tapi yang kupahami setelah bersama adalah setiap kita memiliki egonya sendiri, dan itu hal yang wajar. Salah satunya menuntut untuk diberi waktu, mungkin? atau bahkan meminta untuk dimengerti karena merasa tidak dimengerti. Selama bersama lalu memperdebatkan hal yang sudah sewajarnya jadi perdebatan, aku belajar banyak perihal bagaimana cara menyayangi, bagaimana caranya berkasih sayang sekalipun masih dalam perdebatan. Aku tahu menurunkan ego tidak pernah mudah, kamu pun tahu itu. Kita bahkan sering sekali bertengkar hebat dengan ego sendiri demi menyelamatkan aku dan kamu dalam kita. Tapi untuk umur yang pan

Mau pulang kemana?

Salam kenal untukmu yang telah berkunjung ke rumah perempuan kecil. Ikutlah bersamaku menikmati rasa jatuh dan cinta.  Apa kabar? Aku yakin kabarmu pasti baik sekali. Terima kasih karena sudah memilih halaman ini, aku tahu waktumu terlalu berharga hanya untuk membaca tulisan sederhana dariku jadi sekali lagi terima kasih, ya. Kuharap setelah ini kamu akan berkunjung lagi kesini, mengajak temanmu, kekasihmu, ataupun masa lalumu. Beritahukan pada mereka, ada rumah yang perlu dihuni disini, ada aku yang ingin sekali memelukmu dengan erat atas segala hal yang membuatmu penat hingga butuh rehat.  Seperti ajakanku sebelumnya, mari menikmati rasa jatuh dan cinta bersama. Iya, ketika kita sudah memutuskan untuk mencinta, itu artinya jarak kita dengan terjatuh sudah tidak ada sesentipun. Kita bisa merasakan jatuh dan cinta di waktu yang sama. Kamu percaya itu? Aku selalu. Aku telah menemukan orangnya, asal kamu tahu. Dia menyempatkan waktunya hanya untuk menemani dan menungguku selesai menulis.