Aku mau ke pantai lagi bersamamu, boleh ya? Menikmati suara hantaman ombak yang kemudian memaksa kita untuk selesai disana. Aku mau menikmati langit jingga sekali lagi berdua denganmu, menunggunya hingga tenggelam sama seperti kita. Apa masih boleh? Aku mau menghabiskan hari-hariku kembali bersamamu jika tidak terpaksa, ya.
Sebab setelah tidak denganmu, aku menjadi manusia yang kehilangan arah. Semesta tidak lagi bersedia menuntunku pulang. Yang tersisa hanya sebaris pertanyaan "apakah aku sudah kehilangan rumahku atau memang yang sebelumnya kutempati bukan rumah?". Tolong beri aku jawaban bila kamu memilikinya.
Saat
itu, kita pulang dengan membawa luka di dada masing-masing. Suara sesak terdengar
begitu bising padahal sebenarnya bisu. Entah salah siapa kita bisa sampai ke
tempat ini, sampai pada perpisahan yang menjadi akhir dari kisah dua manusia saling
jatuh cinta di waktu yang tidak pernah mereka pinta sebelumnya.
"Apa
benar hari itu adalah hari terakhir kita saling jatuh cinta, tuan?"
Sepulang
dari sana, aku menangis. Memang benar, ya, sebaik-baik perpisahan akan tetap
terasa menyakitkan bila semua masih didasari oleh rasa cinta.
Komentar
Posting Komentar