Salam kenal untukmu yang telah berkunjung ke rumah perempuan kecil. Ikutlah bersamaku menikmati rasa jatuh dan cinta.
Apa kabar? Aku yakin kabarmu pasti baik sekali. Terima kasih karena sudah memilih halaman ini, aku tahu waktumu terlalu berharga hanya untuk membaca tulisan sederhana dariku jadi sekali lagi terima kasih, ya. Kuharap setelah ini kamu akan berkunjung lagi kesini, mengajak temanmu, kekasihmu, ataupun masa lalumu. Beritahukan pada mereka, ada rumah yang perlu dihuni disini, ada aku yang ingin sekali memelukmu dengan erat atas segala hal yang membuatmu penat hingga butuh rehat.
Seperti ajakanku sebelumnya, mari menikmati rasa jatuh dan cinta bersama. Iya, ketika kita sudah memutuskan untuk mencinta, itu artinya jarak kita dengan terjatuh sudah tidak ada sesentipun. Kita bisa merasakan jatuh dan cinta di waktu yang sama. Kamu percaya itu? Aku selalu.
Aku telah menemukan orangnya, asal kamu tahu. Dia menyempatkan waktunya hanya untuk menemani dan menungguku selesai menulis. Di cafe yang letaknya jauh sekali dari rumah, namanya cafe Biru, aku memilih menulis disana. Menghabiskan hampir sepenuhnya hariku dihadapan layar. Aku tahu dia bosan, bagaimana tidak? Aku menulis sampai lupa kalau ada orang yang ingin diajak berbincang disebelahku, aku lupa kalau hadirnya satu orang ini mampu menenangkan aku bahkan ketika aku kehabisan kata, aku lupa kalau sejak hari itu aku sudah tidak perlu jalan sendirian.
“Ice cokelat satu, tapi tidak usah terlalu dingin ya, kak. Terus roti bakarnya dibagi dua, rasa coklat dan keju. Aku sama dia duduk dikursi sudut kiri sana.” Ujarnya setiap kali kita berkunjung ke cafe Biru.
Cafe Biru sudah menjadi tempat kesukaan kita berdua sejak bulan kesekian di tahun ini. Disana tenang, aku bisa cerita apa saja bersamanya bahkan menangis sekalipun. Itu sungguh tak mengapa. Baristanya sudah cukup mengenal kita, dua manusia yang suka datang terlalu pagi walaupun cafenya belum juga terbuka. Perihal cokelat dan keju, benar, itu adalah kesukaan kita berdua. Tapi katanya aku aneh, terlepas dari karena suka menulis, aku juga aneh karena suka makan keju. Memangnya dia tidak merasa aneh, begitu? Suka makan cokelat, kupikir cokelat rasanya terlalu manis dan bisa membuat kita muak sendiri. Iya kan?
Kita pernah mencoba berkunjung ke cafe yang lain, niatnya mencari tempat yang lebih nyaman, cafe Tiam namanya, tapi entah kenapa cafe Biru selalu jadi tempat kita kembali. Pun ketika kita lagi tidak baik-baik, beberapa kali kita menyelesaikan masalah disana. Meski harus menangis, berdebat sepanjang hari atau juga tidak berbicara sama sekali hingga pulang. Bersamanya aku tahu arti jatuh dan cinta yang sebenarnya, bersamanya aku mengerti mengapa kata jatuh dan cinta harus disandingkan berdua, bersamanya aku paham harus bagaimana bila sudah melibatkan perasaan dengan satu orang, dan bersamanya aku telah menikmati rasa jatuh dan cinta. Apa kamu sudah?
“Terima kasih ya sudah menemaniku menulis seharian ini. Hari sudah hampir malam, langit juga sudah mulai gelap, pulang yuk...”
“Kamu mau pulang kemana? Rumahku kan kamu, aku tidak perlu kemana-mana lagi. kamu juga.”
😭❤️
BalasHapus